Assalamu’alaikum...
Selamat pagi, siang, dan malam yaa, hehe
Tak terasa seiring berjalannya waktu, Peron kembali
merayakan Hari Ulang Tahun nya yang ke 28. Bukan sebuah umur yang sangat muda
bagi kita semua, sudah banyak yang kita lalui untuk memperjuangkan Teater ini,
terutama pendiri Peron sendiri. Tak hanya itu, dari umur segitu sudah banyak
orang-orang hebat yang terlahir dari Teater Peron. Kini Peron pun sudah semakin
tua, semakin harus tetap kokoh dan dewasa. Selayaknya di kepengurusan ini dan
selanjutnya untuk terus menjaga dan meneruskan perjuangan orang-orang hebat
tersebut.
HUT Peron yang diselenggarakan pada tanggal 7 Maret
2015 dan 24 Maret 2015 begitu mengesankan dan akan terkenang, dengan diketuai
oleh Dhylan Widya Cahya Dewa, acara HUT Peron berjalan dengan lancar dan sangat
heboh. HUT yang mengangkat tema Jaman
Doeloe ini, menjadikan acara tersebut lebih terasa syahdu dan mengena di
hati para pengurus, anggota dan alumni. Dari settingan tempat, makanan,
undangan, acara yang ala kadarnya dan dresscode
panitia yang dibuat sedemikian rupa sehingga mengingatkan para pejuang Peron
terdahulu tentang bagaimana mereka berjuang untuk tetap mengeksiskan Teater
Peron dan menjadikan Peron yang terbaik.
Adapun acara HUT dibagi menjadi 2 sesi, yaitu acara
intern (untuk alumni, anggota, dan pengurus) dan acara ekstern (umum). Acara
intern yang dikoordinasi oleh Ayu sangatlah luar biasa, karena dapat mengundang
alumni yang begitu banyaknya, sampai-sampai ada insiden wedhang cemue yang
kurang. Tapi tak apalah, yang terpenting kebersamaan dalam merayakan hari ulang
tahun Peron tahun ini dirayakan dan didoakan banyak orang, alhamdulillah. Dengan diisi beberapa perform dari alumni dan senandung
lagu indah dari Sound of Poems (SoP), menambah syahdunya HUT tahun ini. Dan yang
terakhir dilanjutkan dengan renungan dan doa bersama. Berharap Teater Peron
tetap eksis dan jaya, aamiin.
Untuk sesi kedua, yaitu acara ekstern juga tak kalah
meriah dan mengesankan. Acara yang dikoordinasi oleh Jonathan ini, begitu ramai
dan banyak para penonton yang hadir di acara pentas, adapun beberapa pengisi
yang menambah meriahnya acara ini (misal : Komunitas Rumah Singgah, Teater
Mesem, UKM Vox Magistra, Monolog dari Mbak Sita, Dialog dari Ihsan dan Mas
Faisal, dan Art Poem). Begitu sangat indah, seru, dan syahdu pastinya.
Masih dalam tema yang sama, dari setting tempat yang
dibuat begitu jadoel, makanan yang disajikan adalah makanan nenek moyang kita
dulu, yaitu berbahan dasar singkong (balung kethek, pohong godhog, pohong manis
gula jawa) dan kacang, kemudian dresscode
pun juga menggunakan kostum Peron yang terdahulu. Dan acara ekstern ini ditutup
dengan pemotongan kue dan doa bersama.
Begitulah secuil
cerita HUT Peron ke 28 kemarin dan masih banyak cerita-cerita HUT yang begitu
mengesankan yang belum dapat dituangkan di dalam sini. Selamat ulang tahun ya
buat Teater Peron, semoga tetap istiqomah, tetap eksis dimanapun dan kapanpun,
serta tetap menjadi Peron yang membanggakan, aamiin.